Friday, 19 April 2024

Kerap Dituding Negatif, Pengusaha Galian-C KM 10 Kota Sorong Angkat Bicara

-

Pengusaha galian-C  di wilayah KM-10 masuk, Jl. Ani Weho, kampung Bugis membantah pernyataan berbagai pihak bahwa mereka tidak pernah membayar retribusi daerah dan selalu dikaitkan dengan terjadinya banjir.

Imanuel Sembiring, anak salah satu pemilik galian-C KM-10 masuk memberikan pernyataan di ruang pers Pemkot Sorong, Jumat siang (16/09/22).

Sembari membawa bukti-bukti setoran retribusi, Imanuel Sembiring menjelaskan apa yang terjadi selama ini, sekaligus ingin menepis tudingan negatif terhadap usaha galian-C milik orang tuanya,

Ia mengakui usaha yang dirintis ayahnya, saai ini sedang mengurus ijin di pemerintah provinsi Papua Barat.

Walau demikian, ia menegaskan pihaknya selalu membayar retribusi ke pemkot Sorong lewat dinas perindustrian yang kala itu masih bergabung dengan dinas pertambangan.

“ Tahun 2018, (kami membayar) Rp.8.734.000.tahun 2019 terakhir kami masih menggunakan alat itu membayar sekitar Rp. 31.530.000. Saat razia gabungan terakhir kembali turun signifikan kami membayar hanya Rp. 7.532.500 di tahun 2020. Tahun 2021 masuk covid-19 tidak ada pembayaran pajak ! Tahun ini 2022 belum bayar karena belum habis tahun. Kami membayar ke pemerintah kota Sorong, dinas perindustrian yang beralamat di jalan Angsa 03. Surat setoran pajak daerah dan retribusi daerah semua ke bank Papua ”kata Imanuel Sembiring kepada wartawan.

     

Pengakuan Imanuel kemudian dikonfirmasi ke dinas perindustrian kota Sorong. Kepala Dinas Perindustrian Kota Sorong melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Duma Patandungan mengatakan, pengusaha galian-C KM-10 masuk memang membayar retribusi. Namun, Duma menambahkan tidak semua pengusaha melakukannya.

Untuk pembayaran, dinas perindustrian hanya memberikan semacam surat penetapan. Setelah itu perusahaan yang bersangkutan membayar ke dinas pendapatan daerah dengan cara transfer melalui bank Papua.

“ Itu saya lihat belum ada itu ! Belum ada mereka bayar-bayar kemarin itu. Mungkin ada 1 dua kalau ada tapi kalau kolam Buaya masuk itu, CV-nya saya lupa, memang ada bayar itu. Tapi setelah ditutup sudah tidak ada bayar-bayar sampai sekarang ” ucap Duma. (*red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru